Disdikpora – Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Karangasem membuka acara sosialisasi pengintegrasian potensi daerah pada muatan lokal pada hari Jumat (23/09/2019) bertempat di Aula MTSN Amlapura.

Acara ini merupakan kelanjutan dari serangkaian pertemuan yang di laksanakan terkait potensi daerah dan muatan lokal yang sebelumnya telah dilaksanakan. Dalam acara tersebut hadir  Kepala Bidang Pembinaan SMP I Wayan Sarya, S.Pd, M.Ag, M.Pd, Kepala seksi Kurikulum dan Pengembangan Karakter SMP Ni Kt Rai Suarniti, SE, Kepala MTsN Amlapura, Sucipto dan Tim Penyusun Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal. Pada kesempatan tersebut hadir  160 guru muatan lokal di Kabupaten Karangasem yaitu guru Seni Budaya, Bahasa Bali, Prakarya dan Olahraga. I Wayan Sarya, S.Pd, M.Ag, M.Pd selaku ketua panitia penyelenggara, dalam laporannya menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah yang pertama terintegrasinya potensi-potensi yang ada di masing-masing daerah kedalam pelajaran Muatan Lokal, kedua terciptanya Kurikulum muatan lokal yang memuat potensi daerah dan yang ketiga tersusunya peraturan bupati tentang muatan lokal yang terintegrasi.

Kadisdikpora Kabupaten Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya menyampaiakan kepada seluruh peserta yang hadir (160 guru muatan lokal se-kabuapten Karangasem) bahwa Pemerintah Kabupaten Karangasem saat ini sedang menggali potensi-potensi tiap daerah, dengan harapan untuk bisa mendongkrak perekonomian daerah/desa serta Kabupaten Karangasem secara umum. Untuk itu, dirinya menghimbau agar program ini dijalankan secara serius dan  semangat yang tinggi untuk memberdayakan potensi yang ada di masing-masing kecamatan. Dirinya juga mengatakan, sesunggungnya ide tersebut sudah ada sejak awal menjabat sebagai orang nomor satu di pendidikan Kabupaten Karangasem.  Bahwa potensi  pada masing-masing daerah yang di kelola oleh perkumpulan, sekaa, kelompok adat tradisonal untuk dapat di kembangkan sebagai mata pelajaran di satuan pendidikan. “Jangan ada keraguan, pelestarian dan pengenalan potensi daerah kepada peserta didik harus dilakukan. Guru harus serius dalam pengembangan ini, sebab jika tidak maka potensi tersebut terancam hilang atau tidak ada lagi.” ujarnya.

Kadisdikpora Kabuapaten Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, S.Pd, M.Pd juga mengatakan sesungguhnya Kabupaten Karangasem kaya dengan potensi daerah, misalnya Kecamatan Kubu memiliki seni kerajinan menganyam daun rontal (ental), Kecamatan Bebandem memiliki potensi budidaya Salak yang memiliki verietas khas berbeda dengan daerah lain. Kecamatan Sidemen terkenal dengan kerajinan tenun endek. Semua itu musti digali dan dikenalkan sejak dini kepada peserta didik.

Serangkaian proses dalam mewujudkan program tersebut telah dilaksanakan, yaitu mengidentifiksi potensi dari masing-masing daerah bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Bagian Hukum terkait legalitas pelaksanaan. Analisis terhadap kompetensi dasar (KD) terkait pengintegrasian penyusunan muatan lokal baru dan pengintegrasian dengan potensi daerah.

Ada tiga tahapan dari program ini, yang pertama program jangka pendek yaitu dua bulan ini sejak di umumkan  yaitu launching yang rencananya pada 28 September 2019. Kedua, Program Jangka Menengah yaitu selama 6 bulan pelaksanaan akan di evaluasi terhadap aturan / peraturan bupati  apakah program tersebut berjalan atau tidak. Ketiga yaitu Program Jangka Panjang yaitu selama 3 tahun pelaksanaan, akan di evaluasi untuk melihat kiranya masih ada potensi yang perlu digali, dikembangkan dan ditambahkan dalam pembelajaran di satuan pendidikan.  “Saya berharap apa yang kita rancang saat ini bermanfaat bagi anak didik, dunia pendidikan, dan terpenting adalah kemajuan pendidikan dan kemajuan Kabupaten Karangasem serta mengangkat perekonomian Kabupaten Karangasem”, ucapnya sekaligus membuka acara secara resmi. (mh)(ny)