Aktivitas gunung agung yg terlettak di Kabupaten Karangasem bali kembali menunjukkan aktivitasnya pada Sabtu 25 November 2017 Pk.17.20.
Informasi tersebut cepat menyebar melalui media sosial. Seperti yg termuat pada laman tempo.co berikut.

TEMPO.COBANDUNG -Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani mengatakan, Gunung Agung di Bali erupsi kembali. “Terjadinya pukul 17.20 WITA, tapi diketahui masyarakat pukul 17.30 WIB,” kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 25 November 2017.

Kasbani mengatakan, letusan yang terjadi hari ini menghasilkan kolom abu lebih tinggi. “Ini lebih besar dari kemarin, tinggi kolom abu 1.500 meter, kalau kemarin 700 meter,” kata dia.

Menurut Kasbani, letusan yang terjadi Sabtu 25 November masih tergolong letusan freatik kendati sudah menampakkan tanda-tanda letusan vulkanik. “Dengan letusan kemarin pada 21 November 2017 hampir sama. Erupsinya ada vulkaniknya juga. Dampaknya, ditemukan abu ke arah timur sampai 7 kilometer. Letusan sekarang belm tahu (jangkauan abunya), tapi di derah Besakih sudah ada informasi ada abu di sana,” kata dia
Kasbani mengatakan, letusan freatik yang terjadi hari ini belum menampakkan tanda-tanda keluarnya magma.PVMBG masih memantau perkembangan letusan Gunung Agung tersebut. “Kita pantau perkembangannya seperti apa. Statusnya masih tetap Siaga (Level III). Kami pantau terus dari sisi energinya apakah semakin besar atau bagaimana,” kata dia.

Menurut Kasbani, erupsi hinga saat ini masih terjadi kendati. “Sekarang erupsi masih berlangsung tapi tidak terlalu besar,” kata dia.

Dari situs Magma Indonesia yang dikelola PVMBG, letusan Gunung Agung tercatat terjadi kembali hari ini, Sabtu, 25 November 2017, pukul 17.30 WITA. Kolom abu teramati berwarna abu kehitaman bertekanan sedang dengan ketinggian 1.500 meter. Abu letusan bertiup lemah ke arah barat.

PVMBG belum menaikkan status aktivitas Gunung Agung di Bali, masih ditetapkan pada status Siaga (Level III). Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer, serta sektoral ke arah Utara-Timur Laut, Tenggara, dan Selatan-Barat Daya pada jarak 7,5 kilometer dari puncak Gunung Agung.

Dikutip dari tempo.co.